Motivation

Senin, 03 Oktober 2011

Mimpi di Makan Ular Besar


Ini sebuah cerita yang telah terjadi, seseorang berbicara tentang mimpi-mimpi, kalau mimpi bertemu ular ada seseorang akan datang untuk mencintainya tapi juga ada yang mengatakan kalau seseorang mimpi tentang ular itu mempunyai hutang yang belum di bayar. Tetapi dalam kehidupan juga ada yang tidak mempercayai tentang mimpi, mimpi dikatakan hanya bunga tidur yang di maksud hanya indahnya tidur atau bisa dikatakan bonusnya tidur.
            Pada malam hari ada seseorang bermimipi tentang ular. Ular besar itu memakan kakaknya dan di telan, tetapi lama kelamaan ular besar itu memuntahkan kakaknya dan meninggalkannya begitu saja. Tetapi lama kelamaan datang ular yang berbeda memakan perut kakaknya itu. Karena si kakak tersebut terus meronta-ronta di dalam perut ular, akhirnya ular besar tersebut memuntahkan kembali.
            Teringat tentang mimpi yang di katakan orang-orang, lama kemudian mimpi itu ternyata dapat diartikan dengan nyata. Pada suatu hari kakaknya di lamar seorang laki-laki, awalnya kakaknya menerima, tetapi kakaknya tiba-tiba tidak cocok dengan cowok tersebut akhirnya kakaknya menolak lamaran tersebut. Jika dikaitkan dengan mimpi, yaitu ular yang memakan kakaknya dan akhirnya memuntahkannya, mungkin ini diartikan kakaknya tidak cocok dengan si ular tersebut atau lelaki yang melamarnya. Oleh karena itu kakaknya banyak bergerak-gerak di dalam perut ular. Pada hari-hari berikutnya ada seorang lelaki lagi melamar kakaknya dan kakaknya merasa cocok, akhirnya dilanjutkan ke pelaminan.

SURGA DALAM HIPNOTIS Seketika malam tiba, terlelap dalam tidur nyenyakku. Tidur yang indah, terlelap dibawah naungan selimut yang hangat. Selang 5 menit waktu berlalu, nampaknya aku merasa dahiku mengernyit . Tiba’’ datanglah seorang pria tampan. Indah yang nampak dalam kepiawaiannya. Sorot matanya yang tajam mampu mendebarkan jantungku. Jantung inipunbergetar hebat. Seakan akan ada kekuatan langkah kakiku untuk menghampirinya. Ku hampiri ia tanpa melepaskan pandanganku. Perlahan ia menoleh ke arahku iapun bertanya. “Ada apa gerangan engkau menatapku seperti itu? “Wahai engkau pria yang lembut hatinya, entah mengapa aku seperti ini, aku tak bisa berkata apa-apa kecuali hatiku yang berkata inilah cinta”. Ia pun tersenyum kepadaku, tapi aku tak melihat kebahagiaan pada senyumnya. Lama kami berbincang-bincang, datang lah seorang wanita berkerudung merah menghampiri kami.wanita itu hanya tersenyum melihat ku kemudian ia menggandeng sang pria dan mengajak nya pergi SURGA DALAM HIPNOTIS


SURGA DALAM HIPNOTIS
Seketika malam tiba, terlelap dalam tidur nyenyakku. Tidur yang indah, terlelap dibawah naungan selimut yang hangat. Selang 5 menit waktu berlalu, nampaknya aku merasa dahiku mengernyit . Tiba’’ datanglah seorang pria tampan. Indah yang nampak dalam kepiawaiannya. Sorot matanya yang tajam mampu mendebarkan jantungku. Jantung inipunbergetar hebat. Seakan akan ada kekuatan langkah kakiku untuk menghampirinya. Ku hampiri ia tanpa melepaskan pandanganku.
Perlahan ia menoleh ke arahku iapun bertanya. “Ada apa gerangan engkau menatapku seperti itu? “Wahai engkau pria yang lembut hatinya, entah mengapa aku seperti ini, aku tak bisa berkata apa-apa kecuali hatiku yang berkata inilah cinta”. Ia pun tersenyum kepadaku, tapi aku tak melihat kebahagiaan pada senyumnya. Lama kami berbincang-bincang, datang lah seorang wanita berkerudung merah menghampiri kami.wanita itu hanya tersenyum melihat ku kemudian ia menggandeng sang pria dan mengajak nya pergi
Pria tampan itu, pria yang mampu mendebarkan hatiku telah meninggalkanku. Ia tak menghiraukan aku lagi. Aku berdiri hanya bisa menatap kepergiannya.Merekapun berlalu.
“Allahuakbar Allahuakbar” terdengar suara adzan di telingaku. “Allahuakbar Allahuakbar”, dengan perlahan aku membuka mata. Masya Allah, sudah subuh “Aku bergumam. Aku bangun dari tempat tidur kemudian duduk dengan kaki dilipat seperti seorang dukun baru saja menyelesaikan ritualnya. Ku lihat sprei dan selimut acak-acakan. Aku bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu kemudian sholat.
“Nduk.........ada istighosah di masjid Agung pagi ini, kamu nggak berangkat ?” tanya ibu . “iya bu, aku berangkat “. Akupun mengikuti acara istighosah di masjid. Seusai istighosah, aku beranjak pulang. Langkah kakiku pun terhenti didepan toko sepatu. Kulihat pria yang sama dalam mimpiku semalam. Sekilas ia melihat keberadaanku. Pandangan kita pun saling beradu, kulirik disebelahnya ada seorang wanita yang sedang memilih-milih sepatu.Melihat ia bersama nya membuat hati ini kecewa dan sakit,kemudian aku berlalu dengan perasaan pilu.Aku terus berpikir,apa hal ini ada hubungan nya dengan mimpi semalam???????????


KELOMPOK II: 1. DENOK LELYANA C.
2. FATMA HIDAYATI M.
3 . FILDZA QURROTU AINI.
4. KAMALUDIN SEPTI ARIZAL
5. HUDAN FU’ADI
6. LAILATUR RIZQI

Minggu, 02 Oktober 2011

Penampakan Aneh

 Sepuluh tahun yang lalu, sewaktu saya duduk dibangku sekolah dasar saya pernah mengalami peristiwa aneh. Di belakang rumah saya ada sebuah pohon sawo yang konon katanya ada makhluk halus yang menempati pohon itu, yang setiap malam mengeluarkan suara lemparan sawo jatuh, namun kenyataannya tidak terjadi apa-apa. Menurut orang-orang, setiap malam jum'at sering ada kejadian aneh. Seperti terjadi penampakan seorang wanita berambut panjang yang berada di dekat pohon. Padahal menurut Islam, hal tersebut tidak da. Dalam kehidupan modern, sebagian orang masih mempercayai mitos. Terkadang masih mempercayai dukun dan pesugihan. Bukan mempercayai nilai agamis yang tertanam dalam budaya agama islam.

Berawal dari Radio


Aku punya cerita tentang pengalaman ku yang sedikit konyol. Namun kita bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalam pengalamanku ini.


Pada suatu malam, tepatnya dihari kamis malam jum’at. Aku dan teman-teman kamarku tidak seperti biasanya. Di kamar 42 lantai 3 tepatnya di ma’had Ummu Salamah aku dan salah satu temanku sebut saja dia lutfi sedang mendengarkan acara siaran radio yang berjudul gentayangan, disaat teman-temanku sedang belajar bersama di meja tengah. Acara tersebut mengulas tentang pengalaman orang yang pernah mengalami peristiwa yang berhubungan dengan makhluk halus seperti setan. Dalam acara ini pembawa acara memberi kesempatan pada semua pendengar untuk menceritakan pengalamannya melalui telepon. Namun kebanyakan pendengar yang menceritakan pengalamannya adalah seorang laki-laki. Dan pengalaman nya pun sangat unik-unik dan beragam.
Aku dan Luthfi sangat antusias dalam mendengarkan acara ini, karena kami penasaran dengan cerita-cerita yang diungkapkan para pendengar melalui telepon. Namun teman-temanku yang lainnya sangat ketakutan mendengar suara menyeramkan yang diputar di radio. Janah, Halimah, Faulina, Dyah, Robi’ dan Novi berlari menjauhi aku dan Luthfi yang sebelumnya kita semua berkumpul di meja tengah. Namun,akupun semakin menggoda mereka dengan mengeraskan suara radio tersebut agar suara seram itu tampak jelas. Mereka berkumpul menjadi satu di kasur milik Janah, dan akupun berjalan menghampiri mereka. Diantara mereka yang paling takut adalah Janah dan Halimah. Akupun semakin menjahili mereka hingga teman-temanku yang lainnya tertawa terbahak-bahak. Suasana dikamarpun menjadi ramai tak karuan. Ku paksa Janah untuk mendengarkan acara ini meskipun dia menolaknya. Dan akhirnyapun dia mau mendengarkannya. Lama-kelamaan dia menjadi tidak takut dan kita mendengarkan acara Gentayangan ini sampai akhir acara. Hingga tak terasa ternyata waktu telah menunjukkan pukul 22.05 WIB. Aku pun mempersiapkan buku-buku yang akan dibawa untuk kuliah pada besok pagi. Namun hingga larut malam aku dan teman-teman kamarku masih bercerita mengenai hal-hal mistis. Kita tidur sekitar pukul 23.15 WIB. Dan ketika tidur aku bermimpi terlambat masuk perkuliahan dan absensikupun di beri keterangan alfa.
Tak terasa sebentar memejamkan mata, mataharipun mulai muncul dan kita semua dibangunkan oleh mbak-mbak musryfah melalui sound yang berada di masing-masing atap kamar. Kita pun segera mencuci muka dan mengambil air wudhu. Acara pagi hari ini dimulai dari Sholat subuh berjama’ah dan akan dilanjutkan dengan Shobhaghulugoh dan Ta’lim. Setelah itu akupun terburu-buru mandi dan makan. Sekitar pukul 07.15 WIB akupun telah siap untuk berangkat kuliah. Biasanya aku berangkat kuliah bersama Mutik, Anis dan Luthfinsa, namun pada pagi hari ini tepatnya hari jum’at aku berangkat kuliah sendirian. Dan dengan percaya dirinya aku berangkat pukul 07.35WIB . Aku pun berangkat tergesa-gesa karena aku berfikiran bahwa aku telah telat mengikuti mata kuliah pada pagi hari ini.
Sesampainya di ruang 201 aku melihat semua teman-teman yang berada didalam kelas sedang mendengarkan ibu Dosen yang sedang menerangkan mata kuliah. Akupun permisi untuk masuk keruangan tersebut. Ibu Dosen mempersilakan ku untuk masuk kelas dan beliau menyuruhku untuk menutup pintu. Tanpa berfikir panjang akupun menurutinya. Namun setelah aku berada di dalam kelas ada seorang cwok yang berkata “ sepertinya anak semester satu ya?” akupun melihat semua mahasiswa yang ada dan sedikit bingung. “salah masuk kelas ya deg” kata seorang kakak perempuan kepadaku. Aku pun tersenyum malu dan langsung meminta maaf lalu meninggalkan ruang 201. Ternyata yang berada diruang tersebut bukan teman-teman dari jurusan PGMI kelas A, namun mereka adalah kakak-kakak tingkat semester 5. Aku Berjalan tertunduk ketika pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan perasaan malu menuju Ma’had.
Sesampainya di kamar aku langsung menceritakan kejadian tersebut kepada teman-temanku. Dan merekapu menertawaiku. Ketika kuliat jadwal kuliahku di kertas yang tertempel di samping almari, ternyata jadwal kuliahku adalah pukul 08.10 WIB. Memang sebelumnya aku belum sempat melihat jadwal tersebut. Betapa malunya diriku pada saat itu. Samapai-sampai aku mengganti kerudung warna hitam yang semulanya berwarna ungu agar kakak-kakak semester 5 tadi tidak mengenaliku. Ini adalah pengalaman pertamaku semasa kuliah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini. Mungkin ini adalah karma ku karena malam harinya aku menjahili teman-temanku. Dan akan menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan...

Ada Ustadz Maulana

Pada suatu pagi, aku berada dalam suatu pengajian subuh di Masjid yang tak ku kenal. Ada Ustadz Maulana disana, seorang Ustadz yang terkenal kocak. Beliau menceritakan tentang betapa ruginya orang yang meninggalkan sholat. Tentang dosa dan akibat yang ditimbulkannya.
Tiba-tiba tubuhku merinding dibuatnya, saat Ustadz Maulana membunyikan yel-yel yang telah familiar di telinga kita. Aku sontak kaget dan ku terbangun. Keringat dingin mengalir di dahiku. Aku sempat berfikir mengapa aku bisa bermimpi seperi ini. Bertemu dengan Ustadz Maulana yang seakan-akan menyindirku yang bangun telat. Betapa pikiranku melayang-layang membayangkannya. Apalagi setelah kuselidiki suara  Ustadz Maulana tak jauh dari tempatku kini. Apa Ustadz Maulana sedang ‘berdemo’ di depan rumahku?
Kemudian aku melangkah meninggalkan tempat tidur untuk berwudhu dan melaksanakan sholat. Tapi sebelum itu, aku sempat melirik ke arah ruang tamu. Aku tercengang karena ternyata anggapanku salah. Ustadz Maulana yang ku kira berada di depan rumahku ternyata itu hanya mimpi. Hanya mimpi. Dan suara tadi berasal dari acara tv saban pagi. Huffh, aku melongo dibuatnya. Dan ku lanjutkan untuk melangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk berwudhu.

NB:
1)      Empiris :  Tapi sebelum itu, aku sempat melirik ke arah ruang tamu.
2)      Rasio     : Apalagi setelah kuselidiki suara  Ustadz Maulana tak jauh dari tempatku kini. Apa
     Ustadz Maulana sedang ‘berdemo’ di depan rumahku?
3)      Intuisi   : Aku sontak kaget dan ku terbangun. Keringat dingin mengalir di dahiku. Aku sempat
     berfikir mengapa aku bisa bermimpi seperi ini.
4)      Religius : Beliau menceritakan tentang betapa ruginya orang yang meninggalkan sholat.Tentang
                        dosa dan akibat yang ditimbulkannya. 


 

Sabtu, 01 Oktober 2011

sumber-sumber pengetahuan

Tepatnya hari Selasa tanggal 27 September 2011. Kelas A PGMI semester 1 sedang kuliah Filsafat Ilmu. Topik yang dibahas adalah sumber-sumber pengetahuan. Bapak Abdul Malik Karim Amrullah –dosen pengampu- menjelaskan bahwa sumber-sumber pengetahuan berasal dari 4 aspek yaitu Empiris/pengalaman/experience/inderawi, rasio, intuisi, dan wahyu. Setelah mendengar beberapa keterangan dari Pak Malik, saya teringat akan sesuatu. Dulu sewaktu saya kecil, sekitar umur 13 tahun. Aku bermimpi tanganku dipatuk ular. Kata orang zaman dahulu jika mimpi seperti itu menandakan bahwa kita akan dilamar seseorang. Aku sangat senang sekali tapi setelah dipikir-pikir hal itu mustahil. Agamaku juga melarang untuk percaya itu karena bersifat musyrik.
Jadi, ilmu atau pengetahuan tidak hanya menggunakan satu sumber atau dua sumber saja tetapi harus menggabungkan semua aspek-aspek sumber pengetahuan.

Rabu, 28 September 2011

Bondan Prakoso & Fade2Black - Hidup Berawal Dari Mimpi (ori)

Setiap Kemenangan Butuh Kesabaran

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Ayah, ayah” kata sang anak…
“Ada apa?” tanya sang ayah…..
aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capek, sangat capek …
aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…
aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
”Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?” ”Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”.
”Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula indonesia“title=”Membuat Arah tujuan hidup” >hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.